Hai, sedikit berbagi pengalaman yang sedikit indah dan sedikit menimbulkan bangga.
Sekitar tahun 2013 an lalu, saya mendapat broadcast message dari seorang teman yang berisi tentang program BAM (BAsic Aircraft Maintenance gampangnya teknisi pesawat udara) PT GMF AEROASIA. Syaratnya gampang aja, yang jelas pendidikan minimal SMA (IPA) dan SMK (penerbangan). Tidak tertera dikhususkan untuk pria atau wanita, pun kedua nya.
Saya dan dua orang teman yang kebetulan perempuan semua mendatangi kantor GMF yang berada di area Bandara Soekarno Hatta Tangerang dengan pakaian rapih lengkap dengan cv ala pelamar kerja biasanya. Karna kantornya sepi jadilah kita celingak celingung bingung, begitu tanya sama satpam soal BAM ini boleh tidak untuk wanita, sumpah jawaban satpam itu ga sopan sekali. Dia bilang "kalau mau masuk sini bahasa inggrisnya harus bagus, ga bingung seperti kalian". Astaga kalo aja bapak gue bos disana, udah gue suru pecat secara tidak hormat itu si satpam. Dan yaa ... terpaksa kami pulang tanpa hasil yang bisa membantu sedikitpun.
Selang beberapa hari, Pacar saya (sekarang udah jadi mantan haha) tiba tiba tertarik mau daftar juga setelah dia konfirmasi dengan tetangganya yang sudah bekerja di sana mengenai BAM ini, dia ribut nyiapin lamaran dan skck segala macem, saya cuma nemenin dan ga niat mau naro cv lagi disana. Habisnya udah males ketemu satpan itu, dan kedua teman saya juga tidak jadi mendaftar karna yang satu lebih milih fokus kekuliahnya dan yang satu ternyata SMA nya jurusan IPS. Tapi pacar saya itu ngotot untuk tetap bawa cv saya ke kantor GMF. Dan ya beneran di bawa.
Beberapa minggu kemudian, kami di sms bahwa ada penyuluhan tentang program BAM ini. Ternyata ini yang lolos seleksi administrasi. Banyak banget dan dari segala penjuru tanah air pun ada. Pesertanya nya kebanyakan dari SMK Penerbangan, daa aku mah apa atuh ga ngerti tentang pesawat apalagi mesinnya.
Mereka nanya ngalor ngidul saya dan si Pacar cuma bengong beimajinasi sendiri soal pertanyaan dan jawaban itu. Ada yang tanya "gimana kalau untuk perempuan menjadi seorang teknisi, mengangkat beban mesin mesin yang berat dan kena kotoran oli ?" kemudian si Bapak penjawab sedikit tertawa pun dengan beberapa peserta yang lainnya. "Semua sudah pakai alat canggih jadi ga perlu angkat beban beban berat lagi" begitu sih katanya, entah benar atau tidak.
Tahap selanjutnya di beritahukan beberapa minggu kemudian melalui sms.
Test Psikotes.
Disini saya banyak bertemu teman teman SMA saya dulu ternyata. Dan satu hari ini ada beberapa gelombang tes. Pagi, setengah siang, dan siang.
Kalau tidak salah ada soal TES LOGIKA PENALARAN dan yang jelas ada tes menggambar pohon tentu dengan komponen yang lengkap, misal batangnya, helaian daunnya, akarnya kalau ada. Dan yang saya ingat adalah tes DAM, menggambar seorang laki laki dan ceritakan mengenainya. Waktu itu buntu banget, ga tau harus gambar apa cma lirik kanan kiri gambarnya pada bagus bagus. Dan di menit terakhir saya dapet inspirasi dari foto peserta tes di meja sebelah yang menggunakan seragam sekolahnya dari SMK Penerbangan lengkap dengan topi kabaretnya.
Selanjutnya Test Bahasa Inggris.
Peserta yang ikut masih buanyak. Satu hari juga masih ada beberapa gelombang tes. Saya tes gelombang pertama selanjutnya baru pacar saya. Saya bertemu satpam super ngeselin yang waktu itu dan dia basa basi sok baik sama saya. Cih
Dan soalnya hanya toefl biasa sih.
Selanjutnya Test Wawancara 1
Nah disini pacar saya dan beberapa tidak lolos. Hiks kasian pacar saya, padahal dia yang awalnya semangat banget dan saya cuma malas malasan. Emang dasarnya harus kuliah aja udah yang bener.
Jiper sendiri deh. Paling meles kalo gada teman seperjuangan apalagi ini mau tes wawancara. Kali ini di ruangan, di balik kubikel kubikel meja kantor, bukan di auditorium seperti test pesikotes dan bahasa inggris sebelumnya. Saya juga hanya bertemu dengan sekitar 6 orang lainnya, dan ada satu yang di suru pulang dan datang lagi besok karna berbapakian tidak hitamputih dan memakai jeans. Ya wajarlah,. Hahaha
Wawancaranya apaan aja ? Ini mah standard banget, kita cuma di kasih form tentang data diri, tentang cita cita dan keseharian. Form nya di kumpulin dan tinggal nunggu giliran di panggil. Waktu itu ya deg deg an banget. Setelahnya ya lega. Pertanyaannya hanya seputar kehidupan sehari hari, di kutip lah dari form itu. Terus di tanya soal prestasi, bagaimana cara belajar waktu sekolah dan cita cita. Sebentar banget lah pokoknya. Dan pewawancaranya juga cuma satu orang.
Alhamdulilah saya lolos lagi dan selanjutnya adalah test ...... sorry to be continue
Tidak ada komentar:
Posting Komentar