Aku adalah perempuan yang (masih) mencintaimu dengan sangat. Dan kau sia-siakan dengan amat.
Dengan segala sebutan yang pernah aku sematkan untuk mengistimewakanmu. Sayang, Mas, Kakak, Abang. Aku patah hati
Biarlah Tuhan ...
Berdoa yang baik baik, semampun dan sebanyak yang diminta, ku tau Tuhan tidak akan meronta, setiap ucapan doa akan didahulukan. Dan aku lakukan itu.
Biarlah Tuhan ...
Kali ini hujan turun mencium bumi, saatnya malaikat turun dan menyapa manusia yang berdoa dengan sungguh dan meneruskan doa yang sahaja pada Tuhan. Berdoa sebanyak mungkin sampai tak ada kata yang tak mungkin. Meminta apapun dan menginginkan semua terkabul tanpa ampun.
Biarlah Tuhan ...
Ketika sudah tak ada lagi yang mampu memperdulikan, menyayangi dan menemani, datanglah pada Tuhan yang maha mengasihi. Mengadu pada Nya yang selalu ada tanpa terbersit meninggalkan.
Biarlah Tuhan ...
Ketika sepertiga malam saat raga masih terkantuk, ambilah air suci dan duduk dengan tenang. Tunduk pada kiblat dan berecerita tentang keluh pada Nya yang maha hebat.
Ini aku, berada di sepertiga malam dengan hujan, sakit dan kekalutan di hati. Ku sujudkan kepala, tempelkan kening yang penuh dosa pada sajadah yang beraromakan dingin. Berbisik pada bumi, sampai langit yang mendengar. Aku tengadahkan kedua telapak tangan, duduk bersimpuh dengan mengkomat kamitkan segala angan, dengan sejuta harapan agar diperdulikan, didahulukan, didengar, dan dikabulkan oleh Tuhan.
Kau tau apa yang aku pinta pada Tuhan, sayang ?
Ku ingin Tuhan membukakan hatimu
Ku ingin Tuhan melembutkan hatimu
Ku ingin Tuhan membuatmu tetap disisiku
Ku ingin Tuhan mengembalikanmu padaku
Ku ingin Tuhan memberiku kesempatan
Ku ingin Tuhan membukakan hatiku
Ku ingin Tuhan melembutkan hatiku
Ku ingin Tuhan membuatku tetap disisimu
Ku ingin Tuhan mengembalikanku padamu
Ku ingin Tuhan memberimu kesempatan
Jikalau Tuhan mengabulkannya, aku kan berdoa dengan sebaik baiknya di sepertiga malam dalam hujan tanpa sakit dan kekalutan hati. Mengucap beribu terima kasih.
Tapi aku tau tak perlulah kita menggantukan harapan pada siapapun melainkan Tuhan. Ku ingin di restui dengan senyuman Tuhan, bukan hanya aku tapi juga kamu, KITA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar