Aku adalah perempuan yang (masih) mencintaimu dengan sangat. Dan kau sia-siakan dengan amat.
Dengan segala sebutan yang pernah aku sematkan untuk mengistimewakanmu. Sayang, Mas, Kakak, Abang. Aku patah hati
Biarlah Tuhan ...
Berdoa yang baik baik, semampun dan sebanyak yang diminta, ku tau Tuhan tidak akan meronta, setiap ucapan doa akan didahulukan. Dan aku lakukan itu.
Biarlah Tuhan ...
Kali ini hujan turun mencium bumi, saatnya malaikat turun dan menyapa manusia yang berdoa dengan sungguh dan meneruskan doa yang sahaja pada Tuhan. Berdoa sebanyak mungkin sampai tak ada kata yang tak mungkin. Meminta apapun dan menginginkan semua terkabul tanpa ampun.
Biarlah Tuhan ...
Ketika sudah tak ada lagi yang mampu memperdulikan, menyayangi dan menemani, datanglah pada Tuhan yang maha mengasihi. Mengadu pada Nya yang selalu ada tanpa terbersit meninggalkan.
Biarlah Tuhan ...
Ketika sepertiga malam saat raga masih terkantuk, ambilah air suci dan duduk dengan tenang. Tunduk pada kiblat dan berecerita tentang keluh pada Nya yang maha hebat.
Ini aku, berada di sepertiga malam dengan hujan, sakit dan kekalutan di hati. Ku sujudkan kepala, tempelkan kening yang penuh dosa pada sajadah yang beraromakan dingin. Berbisik pada bumi, sampai langit yang mendengar. Aku tengadahkan kedua telapak tangan, duduk bersimpuh dengan mengkomat kamitkan segala angan, dengan sejuta harapan agar diperdulikan, didahulukan, didengar, dan dikabulkan oleh Tuhan.
Kau tau apa yang aku pinta pada Tuhan, sayang ?
Ku ingin Tuhan membukakan hatimu
Ku ingin Tuhan melembutkan hatimu
Ku ingin Tuhan membuatmu tetap disisiku
Ku ingin Tuhan mengembalikanmu padaku
Ku ingin Tuhan memberiku kesempatan
Ku ingin Tuhan membukakan hatiku
Ku ingin Tuhan melembutkan hatiku
Ku ingin Tuhan membuatku tetap disisimu
Ku ingin Tuhan mengembalikanku padamu
Ku ingin Tuhan memberimu kesempatan
Jikalau Tuhan mengabulkannya, aku kan berdoa dengan sebaik baiknya di sepertiga malam dalam hujan tanpa sakit dan kekalutan hati. Mengucap beribu terima kasih.
Tapi aku tau tak perlulah kita menggantukan harapan pada siapapun melainkan Tuhan. Ku ingin di restui dengan senyuman Tuhan, bukan hanya aku tapi juga kamu, KITA.
Senin, 15 Juni 2015
Minggu, 14 Juni 2015
Kepada : Kamu
Kepada Matahari
Kepada Semesta
Kepada Pagi yang menggigil
Semoga selalu rindu tak malu tampak membasuh hati yang dingin
Kepada kamu
Aku masih di tempat yang sama. Di kedai kopi yang biasa kita singgahi. Tidak dengan kopi, tapi menggenggam segelas coklat kesukaanmu atas namaku. Tak perlu tanya mengapa kali ini aku memesan cokelat bukan kopi.
Kau tau aku amat sangat suka kopi tapi yang manis, rasa nya bikin candu. Tak pernah suka menghabiskan segelas cokelat sepertimu, terlalu mual bagi ku.
Dan yang aku tau, kau tak pernah suka kopi tapi tak pernah menolak berjam jam menemaniku duduk di kedai kopi.
Mataku menyisir kebeberapa sudut, melihat tempat yang biasa kita duduki, bukan tempatku sekarang.
Mencoba menjadi penonton saat tempat itu masih di singgahi kita, masih dengan segelas coklat yang belum tersentuh bibirku. Tak perlu tanya mengapa kali ini aku memesan cokelat bukan kopi.
Ada air mata yang hampir saja menyeruak, seirama dengan pikiran yang sudah jauh berjalan dan hati yang bergejolak memberontak. Tapi aku berhasil melihat kita, sayang.
Aku yang selalu memaksamu mencicipi kopiku, selalu kau tolak, dan ku paksa lagi kemudian menghasilkan tawa. Aku yang mencubit-cubiti lenganmu dan lagi lagi menghasilkan tawa. Sesekali di warnai pembicaraan serius dengan tatapan hangat menenangkan, kemudian kau akhiri dengan mengusap usap ujung kepalaku, kau tau aku begitu menyukai ini. Ada banyak cerita yang kita bagi disana, tentang kemarin saat jarak masih memisahkan kita. Ada banyak rencana yang kita buat untuk merayakan kemenangan melawan jarak di bulan bulan berikutnya. Dan ada lengan mu yang melingkar di bahuku saat kita bergegas meninggalkan kedai itu. Ingatkah kau ? Kita terlihat bahagia, sayang. Membuat iri siapapun yang berada di tempatku sekarang.
Masih dengan ice cokelat yang tak lagi dingin, menghasilkan butir butir air di bagian luar gelasnya.
Ini hanya tentang hatiku yang mulai menggilai setiap kebahagiaan yang kau bawa
Ini hanya tentang hatiku yang sibuk menata jantung yang berdebar. Ada rasa yang bergetar dan tak mau kalah dengan sakit yang belum melonggar.
Dan ini masih tentang hatiku yang menggigil saat tau tentang hatimu.
Aku ingin dirinduimu.
Nyatanya, hatiku terabaikan pada kesempatan kali ini oleh : kamu.
Kamu !
Laki-laki yang ingin ku berlama-lama melingkarkan tangan di lengannya
Kamu !
Laki-laki yang ingin ku berlama-lama ada dalam peluknya
Kamu !
Laki-laki yang ingin ku berlama-lama ada dalam hidupnya
Datang dan memaksa tinggal kemudian tanggal. Membawa pergi setiap bahagia dan menyebarkan racun cokelat yang telah menyebar dengan gilanya. Mengoyak kenangan, mencoba menusuk dada agar jantungku tak lagi berdebar, membuat mabuk dan membiarkan tak sadar. Sementara kau tau bahwa aku pasti mati, walau tanpa belati.
Jadi, tak perlu tanya mengapa kali ini aku memesan cokelat.
Tertanda : Aku (ingin dirinduimu)
Kepada Semesta
Kepada Pagi yang menggigil
Semoga selalu rindu tak malu tampak membasuh hati yang dingin
Kepada kamu
Aku masih di tempat yang sama. Di kedai kopi yang biasa kita singgahi. Tidak dengan kopi, tapi menggenggam segelas coklat kesukaanmu atas namaku. Tak perlu tanya mengapa kali ini aku memesan cokelat bukan kopi.
Kau tau aku amat sangat suka kopi tapi yang manis, rasa nya bikin candu. Tak pernah suka menghabiskan segelas cokelat sepertimu, terlalu mual bagi ku.
Dan yang aku tau, kau tak pernah suka kopi tapi tak pernah menolak berjam jam menemaniku duduk di kedai kopi.
Mataku menyisir kebeberapa sudut, melihat tempat yang biasa kita duduki, bukan tempatku sekarang.
Mencoba menjadi penonton saat tempat itu masih di singgahi kita, masih dengan segelas coklat yang belum tersentuh bibirku. Tak perlu tanya mengapa kali ini aku memesan cokelat bukan kopi.
Ada air mata yang hampir saja menyeruak, seirama dengan pikiran yang sudah jauh berjalan dan hati yang bergejolak memberontak. Tapi aku berhasil melihat kita, sayang.
Aku yang selalu memaksamu mencicipi kopiku, selalu kau tolak, dan ku paksa lagi kemudian menghasilkan tawa. Aku yang mencubit-cubiti lenganmu dan lagi lagi menghasilkan tawa. Sesekali di warnai pembicaraan serius dengan tatapan hangat menenangkan, kemudian kau akhiri dengan mengusap usap ujung kepalaku, kau tau aku begitu menyukai ini. Ada banyak cerita yang kita bagi disana, tentang kemarin saat jarak masih memisahkan kita. Ada banyak rencana yang kita buat untuk merayakan kemenangan melawan jarak di bulan bulan berikutnya. Dan ada lengan mu yang melingkar di bahuku saat kita bergegas meninggalkan kedai itu. Ingatkah kau ? Kita terlihat bahagia, sayang. Membuat iri siapapun yang berada di tempatku sekarang.
Masih dengan ice cokelat yang tak lagi dingin, menghasilkan butir butir air di bagian luar gelasnya.
Ini hanya tentang hatiku yang mulai menggilai setiap kebahagiaan yang kau bawa
Ini hanya tentang hatiku yang sibuk menata jantung yang berdebar. Ada rasa yang bergetar dan tak mau kalah dengan sakit yang belum melonggar.
Dan ini masih tentang hatiku yang menggigil saat tau tentang hatimu.
Aku ingin dirinduimu.
Nyatanya, hatiku terabaikan pada kesempatan kali ini oleh : kamu.
Kamu !
Laki-laki yang ingin ku berlama-lama melingkarkan tangan di lengannya
Kamu !
Laki-laki yang ingin ku berlama-lama ada dalam peluknya
Kamu !
Laki-laki yang ingin ku berlama-lama ada dalam hidupnya
Datang dan memaksa tinggal kemudian tanggal. Membawa pergi setiap bahagia dan menyebarkan racun cokelat yang telah menyebar dengan gilanya. Mengoyak kenangan, mencoba menusuk dada agar jantungku tak lagi berdebar, membuat mabuk dan membiarkan tak sadar. Sementara kau tau bahwa aku pasti mati, walau tanpa belati.
Jadi, tak perlu tanya mengapa kali ini aku memesan cokelat.
Tertanda : Aku (ingin dirinduimu)
Masih Kamu
Baru saja aku melewati satu kebahagiaan yang Tuhan titipkan
Aku masih ingat saat terengah engah menyamai cepatnya langkahmu berjalan.
Dan aku tak akan lupa bagaimana debarnya jantungku saat lengan mu melingkar di bahuku.
Aku masih ingat saat pegal bahuku di sandarimu saat penat.
Dan aku tak lupa bagaimana aku di butuhkan untuk penenagmu.
Aku masih ingat saat kau terbengong bengong tak fokus saat aku berceloteh amat banyak.
Dan aku tak akan lupa bagaimana tawa mu.
Aku masih ingat saat kau ajarkan ku untuk fokus menatapmu.
Dan aku tak akan lupa bagaimana kau berhasil membuat ku salah tingkah.
Aku masih ingat saat ku percaya dengan kebohongan yang kau katakan saat aku panik.
Dan aku tak akan lupa bagaimana cara mu menenangkan ku yang tanpa peluk.
Aku masih ingat saat terkaget kaget dengan kejutan kejutan yang kau buat.
Dan aku tak akan lupa pernah menjadi se istimewa itu aku di matamu.
Aku masih ingat saat duduk di belakangmu, mengamini doa yang kau ucap setelah bersujud pada Tuhan.
Dan aku tak akan lupa pernah meminta izin pada Tuhan untuk milikimu.
Aku masih ingat ...
Dan aku tak akan lupa
Masih tentang kamu ...
Pengalaman mengikuti Tes Program BAM PT GMF AEROASIA part 2
Selanjutnya adalah Tes WAWANCARA 2
Semua pengumuman untuk mengikuti tes selanjutnya masih di infokan melalui sms.
Saya selalu amat sangat ngeri kalau tes wawancara. Deg deg an sampe sakit perut.
Kali ini di lantai 3, di pintu masuk tempat penukaran ID visitor saya ketemu satpam yang ngeselin itu lagi dan dia ingat saya.
"Kamu tes lagi, pinter juga ya kamu. Semoga lancar yaa" begitu katanya. Saya cuma senyum penuh kemenangan.
Sepi sekali hanya ada satu orang laki laki yang sama sedang menunggu akan di wawancara. Keluarlah seorang mas mas berpakaian rapih. Menanyakan kami siapa yang mau wawancara duluan, sudah pasti saya sangat mempersilakan yang lelaki itu untuk duluan.
Makin mules. Karna sebenarnya saya tau wawancaranya mengenai pelajaran. Iya pelajaran di wawancara, nah loh. Tapi pacar saya tetep keukeuh bilang ke saya kalau wawancaranya bakalan sama aja kaya yang sebelumnya, sedikit percaya sih. Kalau ini tes beneran soal pelajaran rasanya kaya mau pulang aja. Boro boro mau belajar sebelumnya, males banget. Saya dateng pake mandi dulu aja udah alhamdulilah banget. Saking penasarannya, saya mencoba ngintip sekaligus nguping. Bodo amat, ga ada orang lain yang mau wawancara juga ini. Tapi sialnya ga kedengeran apa apa, cuma keliatan yang di wawancara lagi nulis pake pensil.
Lama banget itu yang di wawancara, ada kali 45 menit saya nunggu. Tapi dateng lagi satu orang perempuan, karyawan lion air. Dia sama mau wawancara juga, dah huft syukurlah saya menemukan wanita juga yang ternyata dia pacar dari salah seorang teman saya.
Sampai tiba lah giliran saya ...
Allahuakbar yang wawancara ada 4 orang, itu semua kepala bagian. Plus satu orang yang saya sebut MC, dia cuma pembuka dan penutup. Semua laki laki.
Wawancara nya jauh dari wawancara mengenai kehidupan sehari hari. Benar benar wawancara pelajaran, dari mulai english, matematika dan fisika. Tapi ternyata saya bisa santai di dalam sana, ga se nervous sebelum masuk.
Ditanya pelajaran favorit waktu SMA apa, saya jawab jujur Biologi. Mereka ketawa, saya senyum. Yaiyalah ketawa, pesawat kan ga pake ilmu biologi.
Ditanya cita citanya apa ? saya bilang dokter hewan, eh mereka ketawa lagi. Tapi saya punya dua cita cita, satu lagi cita cita bisa jadi ATC. Terus ditanya deh apa itu ATC, dalem hati cuma bisa bilang kalau saya salah jawab, jadi panjang di tanyanya.
Terus mereka nanya lagi kenapa ga masuk STPI, saya bilang saya ga lolos. Ini salah jawab yang ke dua. Ditanya lah kenapa bisa ga lolos. Saya jawab mungkin bahasa inggris saya kurang bagus. Dan yak ketembak, matilah salah jawab lagi, mereka jadi mau tau segimana bahasa inggris saya. Yaudah ceritain diri deh pake bahasa inggris.
Lanjut satu persatu pewawancara ngasih soal matematika, mulai dari pembagian sampe akar pangkat kuadrat. Saya corat coret ngitung, jawab asal seinget inget nya saya aja, mereka senyum senyum lagi.
Lanjut ke soal fisika, ditanaya soal hukum hukum, saya cuma inget ada hukum newtron. Tapi saya lupa itu apa. Mungkin karna bapak pewawancaranya bingung juga harus nanya apaan karna saya ga tau ini ono ini ono kucrut akhirnya si bapak yang tanya baik saya tentang rumus apa yang saya tau. Dan saya cuma tau rumus kecepatan, jarak dan waktu (anak LDR banget kan). Dan masih di tanya macem macem lagi, yakinkan kalau kamu emang benar benar mau masuk ke BAM itu walau sekeras apapun belajarnya nanti.
FYI : semua pertanyaan akan berjalan sesuai dari jawaban jawaban yang keluar dari mulut lo.
Huft lega, semua penentu bagi saya sudah selesai, dan alhamdulilah lolos lagi. Selanjutnya tes kesehatan atau MCU Medical Check UP
Test Medical Check Up
Saya di infokan untuk dateng pada jam 1 siang ke rumah sakit milik garuda, panas panas, puasa puasa huft.
Sampai di sana, sekitar ada 10 orang berpakaian hitam putih pasti dari BAM juga, tapi wait... laki laki semua. Lanjut ke recepsionist tanya harus apa, dan mba mba nya kaget kalau kami semua mau MCU. Karna katanya tidak ada MCU yang dimulai pada siang hari. Akhirnya kami semua pulang dan diminta datang lagi besok pagi dengan harus puasa sebelumnya mulai dari jam 10 malam.
Keesokannya,..
Saya di berikan selembar kertas mengenai apa saja yang akan di tes dan diruangan mana saja itu plus paraf dari sang dokter pemeriksa.
Di mulai dari tes lab, urin dan ambil darah di tangan kiri. Setelah selesai ini saya di suru makan telur rebus yang sudah di sediakan di suatu ruangan dan diminta balik lagi setelah semua tes lainnya selesai.
Randomly, saya pilih yang antriannya paling sedikit. Selanjutnya tes telinga.
Masuk ke sebuah kotak kecil, menggunakan earphone. Dan kita di suru menekan tombol setiap mendengarkan bunyi. Dimulai dari telinga kanan. Bunyi nya makin lama makin kecil sekali. Konsentrasi aja, kalau engga fokus pasti ga akan kedengeran. Setelah selesai dokternya bilang, Good Ariestia. Haha jadi seneng.
Selanjutnya saya ke poli gigi. Duh ada gigi yang bolong. Kata seseorang yang lagi antri juga, beberapa hari lalu dia udah ke poli gigi dan disuru cabut gigi yang bolongnya itu baru balik lagi ke sini. Ada juga yang di suru bersihin karang gigi. Ow Ow apa kabar gue, pasrahlah kalau di suru cabut gigi, bolong lagi puasanya bolong lagi.
Si gigi cuma di periksa kondisinya satu persatu dan di catat. Dokternya bilang gigi bolong ini bisa di cabut atau di tambal nanti. Tapi untungnya saya ga di suru balik lagi besok besoknya. Tips sih, sebelum MCU di BAM tambel aja dulu kalau ada gigi yang bolong sekalian bersih bersihin karang gigi nya. Biar bagus nilainya gitu. Sok nasehatin padahal sendirian ngga, cuek cuek aja. Hahaha
Lanjut tes jantung, apa tuh ya namanya lupa. Yang badan di tempel tempelin alat, jari tangan dan kaki di jepit alat. Ga sakit ko, cuma nempelnya kaya kesetrum dikit. Segitu doang terus udahan.
Lanjut yang terakhir tes fisik. Di kasih form riwayat penyakit gitu. Tapi saya ga sadar kalau itu harus di isi, jadi pas ketemu dokternya bingung kenapa kosong jawabannya. Jadi dokternya deh yang wawancara langsung.
Tes berat dan tinggi badan
"Ko kamu pendek sih cuma 155" komentar dokternya.
"Iya lah dok, kalo saya tinggi jadi pramugari lah tuh kaya yang di depan" balas saya mengingat banyak pramugari orang orang jepan yang MCU pada tinggi tinggi banget. Tapi mereka baik dan ramah. Pada tanya tanya ke saya pas isi form gitu, minta di translate dari indonesia ke inggris. Haha
Terus di tes mata, saya berdiri di sudut dan dokter dari mejanya ngasih tulisan yang semakin lama semakin kecil hutufnya. Mata kanan dan mata kiri satu satu.
Di tes juga pendengarannya lagi. Tutup kuping kanan, denger dokternya bilang apa, kita ikutin. Lanjut tutup kuping kiri. Terus di periksa juga badannya.
Sudah selesai, tapi masih ada tanda tangan satu dokter yang kurang. Yak dokter yang pertama. Balik lagi terus ambil darah lagi di tangan kanan.
Benar benar selesai dan kembalikan form tanda tanagan ke recepsionist. Pulang deh.
Beberapa lamaaaaaaaaa kemudian di telpon dari GMF katanya lolos dan tinggal tanda tangan kontrak dan melengkapi dokumen dokumen lainnya.
Demi Tuhan saya senang saya bangga. Sujud Syukur waktu itu.
Rasanya cuma kaya campur tangan Allah dan keberuntungan. Yang keterima katanaya cuma sekitar 25 an orang di gelombang saya.
Untuk kalian yang mau tes. Belajar ya Dek, dengan sungguh sungguh, tes nya menguras otak banget karena ini yaa semacam beasiswa yang kalau kita sekolah sendiri bisa membutuhkan uang ratusan juta mungkin. Dan ini maskapai pelat merah negara, siapa yang ga mau kerja di sana coba.
Tapi setelah dilema, bimbang, galau dan dengan segala doa pada Allah, berunding sama mama, di putuskan saya tidak jadi ambil program itu.
Karena saya harus bekerja. Untuk keluarga.
Sayang banget rasanya, tapi Allah pasti tau semua niat baik saya. Berdoa saja agar selalu di murahkan rejekinya.
Saya mohon maaf banget pada semua pihak.
Semua pengumuman untuk mengikuti tes selanjutnya masih di infokan melalui sms.
Saya selalu amat sangat ngeri kalau tes wawancara. Deg deg an sampe sakit perut.
Kali ini di lantai 3, di pintu masuk tempat penukaran ID visitor saya ketemu satpam yang ngeselin itu lagi dan dia ingat saya.
"Kamu tes lagi, pinter juga ya kamu. Semoga lancar yaa" begitu katanya. Saya cuma senyum penuh kemenangan.
Sepi sekali hanya ada satu orang laki laki yang sama sedang menunggu akan di wawancara. Keluarlah seorang mas mas berpakaian rapih. Menanyakan kami siapa yang mau wawancara duluan, sudah pasti saya sangat mempersilakan yang lelaki itu untuk duluan.
Makin mules. Karna sebenarnya saya tau wawancaranya mengenai pelajaran. Iya pelajaran di wawancara, nah loh. Tapi pacar saya tetep keukeuh bilang ke saya kalau wawancaranya bakalan sama aja kaya yang sebelumnya, sedikit percaya sih. Kalau ini tes beneran soal pelajaran rasanya kaya mau pulang aja. Boro boro mau belajar sebelumnya, males banget. Saya dateng pake mandi dulu aja udah alhamdulilah banget. Saking penasarannya, saya mencoba ngintip sekaligus nguping. Bodo amat, ga ada orang lain yang mau wawancara juga ini. Tapi sialnya ga kedengeran apa apa, cuma keliatan yang di wawancara lagi nulis pake pensil.
Lama banget itu yang di wawancara, ada kali 45 menit saya nunggu. Tapi dateng lagi satu orang perempuan, karyawan lion air. Dia sama mau wawancara juga, dah huft syukurlah saya menemukan wanita juga yang ternyata dia pacar dari salah seorang teman saya.
Sampai tiba lah giliran saya ...
Allahuakbar yang wawancara ada 4 orang, itu semua kepala bagian. Plus satu orang yang saya sebut MC, dia cuma pembuka dan penutup. Semua laki laki.
Wawancara nya jauh dari wawancara mengenai kehidupan sehari hari. Benar benar wawancara pelajaran, dari mulai english, matematika dan fisika. Tapi ternyata saya bisa santai di dalam sana, ga se nervous sebelum masuk.
Ditanya pelajaran favorit waktu SMA apa, saya jawab jujur Biologi. Mereka ketawa, saya senyum. Yaiyalah ketawa, pesawat kan ga pake ilmu biologi.
Ditanya cita citanya apa ? saya bilang dokter hewan, eh mereka ketawa lagi. Tapi saya punya dua cita cita, satu lagi cita cita bisa jadi ATC. Terus ditanya deh apa itu ATC, dalem hati cuma bisa bilang kalau saya salah jawab, jadi panjang di tanyanya.
Terus mereka nanya lagi kenapa ga masuk STPI, saya bilang saya ga lolos. Ini salah jawab yang ke dua. Ditanya lah kenapa bisa ga lolos. Saya jawab mungkin bahasa inggris saya kurang bagus. Dan yak ketembak, matilah salah jawab lagi, mereka jadi mau tau segimana bahasa inggris saya. Yaudah ceritain diri deh pake bahasa inggris.
Lanjut satu persatu pewawancara ngasih soal matematika, mulai dari pembagian sampe akar pangkat kuadrat. Saya corat coret ngitung, jawab asal seinget inget nya saya aja, mereka senyum senyum lagi.
Lanjut ke soal fisika, ditanaya soal hukum hukum, saya cuma inget ada hukum newtron. Tapi saya lupa itu apa. Mungkin karna bapak pewawancaranya bingung juga harus nanya apaan karna saya ga tau ini ono ini ono kucrut akhirnya si bapak yang tanya baik saya tentang rumus apa yang saya tau. Dan saya cuma tau rumus kecepatan, jarak dan waktu (anak LDR banget kan). Dan masih di tanya macem macem lagi, yakinkan kalau kamu emang benar benar mau masuk ke BAM itu walau sekeras apapun belajarnya nanti.
FYI : semua pertanyaan akan berjalan sesuai dari jawaban jawaban yang keluar dari mulut lo.
Huft lega, semua penentu bagi saya sudah selesai, dan alhamdulilah lolos lagi. Selanjutnya tes kesehatan atau MCU Medical Check UP
Test Medical Check Up
Saya di infokan untuk dateng pada jam 1 siang ke rumah sakit milik garuda, panas panas, puasa puasa huft.
Sampai di sana, sekitar ada 10 orang berpakaian hitam putih pasti dari BAM juga, tapi wait... laki laki semua. Lanjut ke recepsionist tanya harus apa, dan mba mba nya kaget kalau kami semua mau MCU. Karna katanya tidak ada MCU yang dimulai pada siang hari. Akhirnya kami semua pulang dan diminta datang lagi besok pagi dengan harus puasa sebelumnya mulai dari jam 10 malam.
Keesokannya,..
Saya di berikan selembar kertas mengenai apa saja yang akan di tes dan diruangan mana saja itu plus paraf dari sang dokter pemeriksa.
Di mulai dari tes lab, urin dan ambil darah di tangan kiri. Setelah selesai ini saya di suru makan telur rebus yang sudah di sediakan di suatu ruangan dan diminta balik lagi setelah semua tes lainnya selesai.
Randomly, saya pilih yang antriannya paling sedikit. Selanjutnya tes telinga.
Masuk ke sebuah kotak kecil, menggunakan earphone. Dan kita di suru menekan tombol setiap mendengarkan bunyi. Dimulai dari telinga kanan. Bunyi nya makin lama makin kecil sekali. Konsentrasi aja, kalau engga fokus pasti ga akan kedengeran. Setelah selesai dokternya bilang, Good Ariestia. Haha jadi seneng.
Selanjutnya saya ke poli gigi. Duh ada gigi yang bolong. Kata seseorang yang lagi antri juga, beberapa hari lalu dia udah ke poli gigi dan disuru cabut gigi yang bolongnya itu baru balik lagi ke sini. Ada juga yang di suru bersihin karang gigi. Ow Ow apa kabar gue, pasrahlah kalau di suru cabut gigi, bolong lagi puasanya bolong lagi.
Si gigi cuma di periksa kondisinya satu persatu dan di catat. Dokternya bilang gigi bolong ini bisa di cabut atau di tambal nanti. Tapi untungnya saya ga di suru balik lagi besok besoknya. Tips sih, sebelum MCU di BAM tambel aja dulu kalau ada gigi yang bolong sekalian bersih bersihin karang gigi nya. Biar bagus nilainya gitu. Sok nasehatin padahal sendirian ngga, cuek cuek aja. Hahaha
Lanjut tes jantung, apa tuh ya namanya lupa. Yang badan di tempel tempelin alat, jari tangan dan kaki di jepit alat. Ga sakit ko, cuma nempelnya kaya kesetrum dikit. Segitu doang terus udahan.
Lanjut yang terakhir tes fisik. Di kasih form riwayat penyakit gitu. Tapi saya ga sadar kalau itu harus di isi, jadi pas ketemu dokternya bingung kenapa kosong jawabannya. Jadi dokternya deh yang wawancara langsung.
Tes berat dan tinggi badan
"Ko kamu pendek sih cuma 155" komentar dokternya.
"Iya lah dok, kalo saya tinggi jadi pramugari lah tuh kaya yang di depan" balas saya mengingat banyak pramugari orang orang jepan yang MCU pada tinggi tinggi banget. Tapi mereka baik dan ramah. Pada tanya tanya ke saya pas isi form gitu, minta di translate dari indonesia ke inggris. Haha
Terus di tes mata, saya berdiri di sudut dan dokter dari mejanya ngasih tulisan yang semakin lama semakin kecil hutufnya. Mata kanan dan mata kiri satu satu.
Di tes juga pendengarannya lagi. Tutup kuping kanan, denger dokternya bilang apa, kita ikutin. Lanjut tutup kuping kiri. Terus di periksa juga badannya.
Sudah selesai, tapi masih ada tanda tangan satu dokter yang kurang. Yak dokter yang pertama. Balik lagi terus ambil darah lagi di tangan kanan.
Benar benar selesai dan kembalikan form tanda tanagan ke recepsionist. Pulang deh.
Beberapa lamaaaaaaaaa kemudian di telpon dari GMF katanya lolos dan tinggal tanda tangan kontrak dan melengkapi dokumen dokumen lainnya.
Demi Tuhan saya senang saya bangga. Sujud Syukur waktu itu.
Rasanya cuma kaya campur tangan Allah dan keberuntungan. Yang keterima katanaya cuma sekitar 25 an orang di gelombang saya.
Untuk kalian yang mau tes. Belajar ya Dek, dengan sungguh sungguh, tes nya menguras otak banget karena ini yaa semacam beasiswa yang kalau kita sekolah sendiri bisa membutuhkan uang ratusan juta mungkin. Dan ini maskapai pelat merah negara, siapa yang ga mau kerja di sana coba.
Tapi setelah dilema, bimbang, galau dan dengan segala doa pada Allah, berunding sama mama, di putuskan saya tidak jadi ambil program itu.
Karena saya harus bekerja. Untuk keluarga.
Sayang banget rasanya, tapi Allah pasti tau semua niat baik saya. Berdoa saja agar selalu di murahkan rejekinya.
Saya mohon maaf banget pada semua pihak.
Selasa, 09 Juni 2015
Pengalaman mengikuti Tes program BAM PT. GMF AEROASIA part 1
Hai, sedikit berbagi pengalaman yang sedikit indah dan sedikit menimbulkan bangga.
Sekitar tahun 2013 an lalu, saya mendapat broadcast message dari seorang teman yang berisi tentang program BAM (BAsic Aircraft Maintenance gampangnya teknisi pesawat udara) PT GMF AEROASIA. Syaratnya gampang aja, yang jelas pendidikan minimal SMA (IPA) dan SMK (penerbangan). Tidak tertera dikhususkan untuk pria atau wanita, pun kedua nya.
Saya dan dua orang teman yang kebetulan perempuan semua mendatangi kantor GMF yang berada di area Bandara Soekarno Hatta Tangerang dengan pakaian rapih lengkap dengan cv ala pelamar kerja biasanya. Karna kantornya sepi jadilah kita celingak celingung bingung, begitu tanya sama satpam soal BAM ini boleh tidak untuk wanita, sumpah jawaban satpam itu ga sopan sekali. Dia bilang "kalau mau masuk sini bahasa inggrisnya harus bagus, ga bingung seperti kalian". Astaga kalo aja bapak gue bos disana, udah gue suru pecat secara tidak hormat itu si satpam. Dan yaa ... terpaksa kami pulang tanpa hasil yang bisa membantu sedikitpun.
Selang beberapa hari, Pacar saya (sekarang udah jadi mantan haha) tiba tiba tertarik mau daftar juga setelah dia konfirmasi dengan tetangganya yang sudah bekerja di sana mengenai BAM ini, dia ribut nyiapin lamaran dan skck segala macem, saya cuma nemenin dan ga niat mau naro cv lagi disana. Habisnya udah males ketemu satpan itu, dan kedua teman saya juga tidak jadi mendaftar karna yang satu lebih milih fokus kekuliahnya dan yang satu ternyata SMA nya jurusan IPS. Tapi pacar saya itu ngotot untuk tetap bawa cv saya ke kantor GMF. Dan ya beneran di bawa.
Beberapa minggu kemudian, kami di sms bahwa ada penyuluhan tentang program BAM ini. Ternyata ini yang lolos seleksi administrasi. Banyak banget dan dari segala penjuru tanah air pun ada. Pesertanya nya kebanyakan dari SMK Penerbangan, daa aku mah apa atuh ga ngerti tentang pesawat apalagi mesinnya.
Mereka nanya ngalor ngidul saya dan si Pacar cuma bengong beimajinasi sendiri soal pertanyaan dan jawaban itu. Ada yang tanya "gimana kalau untuk perempuan menjadi seorang teknisi, mengangkat beban mesin mesin yang berat dan kena kotoran oli ?" kemudian si Bapak penjawab sedikit tertawa pun dengan beberapa peserta yang lainnya. "Semua sudah pakai alat canggih jadi ga perlu angkat beban beban berat lagi" begitu sih katanya, entah benar atau tidak.
Tahap selanjutnya di beritahukan beberapa minggu kemudian melalui sms.
Test Psikotes.
Disini saya banyak bertemu teman teman SMA saya dulu ternyata. Dan satu hari ini ada beberapa gelombang tes. Pagi, setengah siang, dan siang.
Kalau tidak salah ada soal TES LOGIKA PENALARAN dan yang jelas ada tes menggambar pohon tentu dengan komponen yang lengkap, misal batangnya, helaian daunnya, akarnya kalau ada. Dan yang saya ingat adalah tes DAM, menggambar seorang laki laki dan ceritakan mengenainya. Waktu itu buntu banget, ga tau harus gambar apa cma lirik kanan kiri gambarnya pada bagus bagus. Dan di menit terakhir saya dapet inspirasi dari foto peserta tes di meja sebelah yang menggunakan seragam sekolahnya dari SMK Penerbangan lengkap dengan topi kabaretnya.
Selanjutnya Test Bahasa Inggris.
Peserta yang ikut masih buanyak. Satu hari juga masih ada beberapa gelombang tes. Saya tes gelombang pertama selanjutnya baru pacar saya. Saya bertemu satpam super ngeselin yang waktu itu dan dia basa basi sok baik sama saya. Cih
Dan soalnya hanya toefl biasa sih.
Selanjutnya Test Wawancara 1
Nah disini pacar saya dan beberapa tidak lolos. Hiks kasian pacar saya, padahal dia yang awalnya semangat banget dan saya cuma malas malasan. Emang dasarnya harus kuliah aja udah yang bener.
Jiper sendiri deh. Paling meles kalo gada teman seperjuangan apalagi ini mau tes wawancara. Kali ini di ruangan, di balik kubikel kubikel meja kantor, bukan di auditorium seperti test pesikotes dan bahasa inggris sebelumnya. Saya juga hanya bertemu dengan sekitar 6 orang lainnya, dan ada satu yang di suru pulang dan datang lagi besok karna berbapakian tidak hitamputih dan memakai jeans. Ya wajarlah,. Hahaha
Wawancaranya apaan aja ? Ini mah standard banget, kita cuma di kasih form tentang data diri, tentang cita cita dan keseharian. Form nya di kumpulin dan tinggal nunggu giliran di panggil. Waktu itu ya deg deg an banget. Setelahnya ya lega. Pertanyaannya hanya seputar kehidupan sehari hari, di kutip lah dari form itu. Terus di tanya soal prestasi, bagaimana cara belajar waktu sekolah dan cita cita. Sebentar banget lah pokoknya. Dan pewawancaranya juga cuma satu orang.
Alhamdulilah saya lolos lagi dan selanjutnya adalah test ...... sorry to be continue
Sekitar tahun 2013 an lalu, saya mendapat broadcast message dari seorang teman yang berisi tentang program BAM (BAsic Aircraft Maintenance gampangnya teknisi pesawat udara) PT GMF AEROASIA. Syaratnya gampang aja, yang jelas pendidikan minimal SMA (IPA) dan SMK (penerbangan). Tidak tertera dikhususkan untuk pria atau wanita, pun kedua nya.
Saya dan dua orang teman yang kebetulan perempuan semua mendatangi kantor GMF yang berada di area Bandara Soekarno Hatta Tangerang dengan pakaian rapih lengkap dengan cv ala pelamar kerja biasanya. Karna kantornya sepi jadilah kita celingak celingung bingung, begitu tanya sama satpam soal BAM ini boleh tidak untuk wanita, sumpah jawaban satpam itu ga sopan sekali. Dia bilang "kalau mau masuk sini bahasa inggrisnya harus bagus, ga bingung seperti kalian". Astaga kalo aja bapak gue bos disana, udah gue suru pecat secara tidak hormat itu si satpam. Dan yaa ... terpaksa kami pulang tanpa hasil yang bisa membantu sedikitpun.
Selang beberapa hari, Pacar saya (sekarang udah jadi mantan haha) tiba tiba tertarik mau daftar juga setelah dia konfirmasi dengan tetangganya yang sudah bekerja di sana mengenai BAM ini, dia ribut nyiapin lamaran dan skck segala macem, saya cuma nemenin dan ga niat mau naro cv lagi disana. Habisnya udah males ketemu satpan itu, dan kedua teman saya juga tidak jadi mendaftar karna yang satu lebih milih fokus kekuliahnya dan yang satu ternyata SMA nya jurusan IPS. Tapi pacar saya itu ngotot untuk tetap bawa cv saya ke kantor GMF. Dan ya beneran di bawa.
Beberapa minggu kemudian, kami di sms bahwa ada penyuluhan tentang program BAM ini. Ternyata ini yang lolos seleksi administrasi. Banyak banget dan dari segala penjuru tanah air pun ada. Pesertanya nya kebanyakan dari SMK Penerbangan, daa aku mah apa atuh ga ngerti tentang pesawat apalagi mesinnya.
Mereka nanya ngalor ngidul saya dan si Pacar cuma bengong beimajinasi sendiri soal pertanyaan dan jawaban itu. Ada yang tanya "gimana kalau untuk perempuan menjadi seorang teknisi, mengangkat beban mesin mesin yang berat dan kena kotoran oli ?" kemudian si Bapak penjawab sedikit tertawa pun dengan beberapa peserta yang lainnya. "Semua sudah pakai alat canggih jadi ga perlu angkat beban beban berat lagi" begitu sih katanya, entah benar atau tidak.
Tahap selanjutnya di beritahukan beberapa minggu kemudian melalui sms.
Test Psikotes.
Disini saya banyak bertemu teman teman SMA saya dulu ternyata. Dan satu hari ini ada beberapa gelombang tes. Pagi, setengah siang, dan siang.
Kalau tidak salah ada soal TES LOGIKA PENALARAN dan yang jelas ada tes menggambar pohon tentu dengan komponen yang lengkap, misal batangnya, helaian daunnya, akarnya kalau ada. Dan yang saya ingat adalah tes DAM, menggambar seorang laki laki dan ceritakan mengenainya. Waktu itu buntu banget, ga tau harus gambar apa cma lirik kanan kiri gambarnya pada bagus bagus. Dan di menit terakhir saya dapet inspirasi dari foto peserta tes di meja sebelah yang menggunakan seragam sekolahnya dari SMK Penerbangan lengkap dengan topi kabaretnya.
Selanjutnya Test Bahasa Inggris.
Peserta yang ikut masih buanyak. Satu hari juga masih ada beberapa gelombang tes. Saya tes gelombang pertama selanjutnya baru pacar saya. Saya bertemu satpam super ngeselin yang waktu itu dan dia basa basi sok baik sama saya. Cih
Dan soalnya hanya toefl biasa sih.
Selanjutnya Test Wawancara 1
Nah disini pacar saya dan beberapa tidak lolos. Hiks kasian pacar saya, padahal dia yang awalnya semangat banget dan saya cuma malas malasan. Emang dasarnya harus kuliah aja udah yang bener.
Jiper sendiri deh. Paling meles kalo gada teman seperjuangan apalagi ini mau tes wawancara. Kali ini di ruangan, di balik kubikel kubikel meja kantor, bukan di auditorium seperti test pesikotes dan bahasa inggris sebelumnya. Saya juga hanya bertemu dengan sekitar 6 orang lainnya, dan ada satu yang di suru pulang dan datang lagi besok karna berbapakian tidak hitamputih dan memakai jeans. Ya wajarlah,. Hahaha
Wawancaranya apaan aja ? Ini mah standard banget, kita cuma di kasih form tentang data diri, tentang cita cita dan keseharian. Form nya di kumpulin dan tinggal nunggu giliran di panggil. Waktu itu ya deg deg an banget. Setelahnya ya lega. Pertanyaannya hanya seputar kehidupan sehari hari, di kutip lah dari form itu. Terus di tanya soal prestasi, bagaimana cara belajar waktu sekolah dan cita cita. Sebentar banget lah pokoknya. Dan pewawancaranya juga cuma satu orang.
Alhamdulilah saya lolos lagi dan selanjutnya adalah test ...... sorry to be continue
Selasa, 03 Maret 2015
Aku Mengerti Sekarang
Saat harga sebuah pertemuan sudah tak semahal doa dan setinggi pengharapan,
Aku baru tau arti JARAK YANG DEKAT dan DEKAT YANG BERJARAK
Saat harga tiga ribu enam ratus detikmu benar benar sudah tak bisa untukku,
Aku baru saja mengerti harga tiga puluh enam detikku yang dulu kau mohon mohon
Kau sebut ini perpisahan dan pelajaran agar aku tau rasanya kehilangan
Yang Demi Tuhan aku tidak pernah ingin tau
Aku pernah kehilangan
Satu, dari dua sayap kehidupanku
Menyesal memang yang tertinggal
Dan tentunya sakit
Tapi, setidaknya aku tenang
Karna darah dan jiwanya ada .. mengalir di tubuhku
Dan ilmunya ada .. di setiap langkah ku
Kemudian kamu,
Orang ku pikir bisa menyerupai yang pernah hilang
Menguatkan dan menjagaku untuk tertap terbang walau dengan satu sayap
Tentang kamu,
Ini hanya tinggal sakit dan aku belum lupa.
Relung ini tau kau masih ada, hanya tak rela kau berpindah.
Relung ini tau kau bisa di genggam, hanya tak mampu memaksa.
Sekarang cukuplah
Tugasmu tuntas
Aku mengerti arti perpisahan
Aku mengerti bagaimana sakitnya
Jangan tinggalkan harap
Jangan tinggalkan janji
Pergilah
Aku ingin lepas
Aku ingin lepas
Demi Tuhan aku kan kerja keras
Aku hanya ingin hari yang baru
Yang tak melulu tentang kamu, sayang
tertanda : kambing
Langganan:
Postingan (Atom)